Skip to content

Tips memilih minyak goreng ala Nagita dan chef Devina

Written by

gjpewjbuoa

Minyak goreng adalah salah satu bahan penting dalam memasak. Namun, dengan banyaknya pilihan minyak goreng yang tersedia di pasaran, seringkali kita bingung untuk memilih yang terbaik. Untuk itu, Nagita Slavina dan chef Devina Hermawan memberikan tips memilih minyak goreng yang tepat untuk memasak sehari-hari.

Pertama, Nagita dan chef Devina menyarankan untuk memilih minyak goreng yang memiliki kandungan lemak jenuh rendah. Lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi, sehingga penting untuk memilih minyak goreng yang lebih sehat. Minyak goreng yang mengandung lemak tak jenuh tunggal atau lemak tak jenuh ganda lebih baik untuk kesehatan tubuh.

Selain itu, Nagita dan chef Devina juga menyarankan untuk memilih minyak goreng yang tahan panas tinggi. Minyak goreng yang tahan panas tinggi lebih baik untuk digunakan dalam menggoreng makanan, karena tidak akan menghasilkan zat berbahaya saat dipanaskan dalam suhu tinggi. Minyak goreng yang tahan panas tinggi juga akan membuat makanan lebih renyah dan berwarna keemasan.

Selain itu, Nagita dan chef Devina juga menyarankan untuk memilih minyak goreng yang tidak berbau atau berwarna. Minyak goreng yang berbau atau berwarna dapat mempengaruhi rasa dan aroma makanan yang kita masak. Minyak goreng yang bersih dan tidak berbau akan membuat makanan lebih sedap dan lezat.

Terakhir, Nagita dan chef Devina menyarankan untuk memilih minyak goreng yang ramah lingkungan. Minyak goreng yang ramah lingkungan lebih baik untuk digunakan dalam memasak, karena tidak akan merusak lingkungan dan kesehatan tubuh. Minyak goreng yang ramah lingkungan juga lebih baik untuk digunakan dalam jangka panjang.

Dengan mengikuti tips memilih minyak goreng ala Nagita dan chef Devina di atas, kita dapat memasak dengan lebih sehat, aman, dan lezat. Selamat memasak!

Previous article

Terapi akupunktur dapat membantu menurunkan kolesterol

Next article

Kemenkes tekankan pentingnya literasi media sosial agar sehat mental