Skip to content

Psikolog jelaskan tahapan mengatasi rasa kehilangan

Written by

gjpewjbuoa

Kehilangan seseorang yang kita cintai adalah salah satu peristiwa yang paling menyakitkan dalam kehidupan. Rasa kehilangan ini bisa muncul karena berbagai alasan, seperti kematian, perpisahan, atau bahkan kehilangan barang berharga. Bagi sebagian orang, mengatasi rasa kehilangan bisa menjadi tantangan yang sangat berat dan sulit untuk dihadapi.

Psikolog telah mengidentifikasi beberapa tahapan yang biasanya dialami seseorang dalam mengatasi rasa kehilangan. Tahapan ini disebut dengan tahapan trauma grief atau duka traumatis. Tahapan ini terdiri dari beberapa fase yang harus dilewati seseorang untuk bisa pulih dari rasa kehilangan yang dialaminya.

Fase pertama adalah fase shock atau kejutan. Pada fase ini, seseorang biasanya merasa terkejut dan tidak percaya bahwa kehilangan tersebut benar-benar terjadi. Mereka mungkin merasa kehilangan itu hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Pada fase ini, seseorang bisa merasa bingung, tidak bisa menerima kenyataan, dan merasa hampa.

Fase kedua adalah fase denial atau penolakan. Pada fase ini, seseorang masih enggan menerima kenyataan bahwa kehilangan tersebut benar-benar terjadi. Mereka mungkin berusaha untuk mengabaikan perasaan sedih dan kesedihan yang mereka rasakan. Mereka mungkin juga mencari cara-cara untuk menghindari menghadapi kenyataan dan mencari pelarian dari rasa sakit yang mereka rasakan.

Fase ketiga adalah fase anger atau kemarahan. Pada fase ini, seseorang mulai merasa marah dan kesal atas kehilangan yang mereka alami. Mereka bisa merasa marah kepada diri sendiri, kepada orang lain, atau bahkan kepada Tuhan. Mereka bisa merasa tidak adil dan merasa bahwa kehilangan tersebut tidak seharusnya terjadi.

Fase keempat adalah fase bargaining atau tawar-menawar. Pada fase ini, seseorang mencoba untuk mencari cara untuk mengembalikan apa yang telah hilang. Mereka mungkin berusaha untuk bernegosiasi dengan diri sendiri atau dengan orang lain agar kehilangan tersebut tidak benar-benar terjadi. Mereka bisa berusaha untuk mencari solusi atau jalan keluar untuk mengatasi rasa kehilangan yang mereka rasakan.

Fase terakhir adalah fase acceptance atau penerimaan. Pada fase ini, seseorang mulai menerima kenyataan bahwa kehilangan tersebut benar-benar terjadi dan mereka harus belajar untuk hidup dengan kehilangan itu. Mereka mulai mencoba untuk menerima kenyataan dan melanjutkan hidup mereka meskipun rasa kehilangan masih terasa. Pada fase ini, seseorang mulai mencari cara untuk menyembuhkan luka dan pulih dari rasa kehilangan yang mereka alami.

Dalam mengatasi rasa kehilangan, sangat penting untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada orang yang sedang mengalami rasa kehilangan. Psikolog juga bisa membantu dalam proses pemulihan dan memberikan dukungan serta bimbingan kepada orang yang sedang mengalami rasa kehilangan. Dengan melalui semua tahapan tersebut, diharapkan seseorang bisa pulih dari rasa kehilangan dan dapat melanjutkan hidup dengan lebih baik.

Previous article

Pengalaman menyantap hidangan Amerika latin di Arriba dan Chupacabras

Next article

Sandiaga Uno apresiasi upaya peningkatan daya tarik wisata Sari Ater