Skip to content

Menperin ajak industri kosmetik manfaatkan potensi bahan natural

Written by

gjpewjbuoa

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak industri kosmetik untuk memanfaatkan potensi bahan alami dalam produk-produk mereka. Hal ini disampaikan dalam acara webinar bertajuk “Menggali Potensi Bahan Alam Lokal untuk Industri Kosmetik” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian.

Menperin menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk beragam bahan alami yang dapat digunakan dalam produksi kosmetik. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami lokal, industri kosmetik dapat menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi.

Selain itu, Menperin juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademisi dalam mengembangkan industri kosmetik berbasis bahan alami. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan industri kosmetik dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Selain itu, Menperin juga menyampaikan bahwa pemerintah siap memberikan dukungan kepada industri kosmetik yang ingin mengembangkan produk-produk berbasis bahan alami. Dukungan tersebut dapat berupa bantuan dalam hal riset dan pengembangan, akses pasar, serta regulasi yang mendukung produksi kosmetik berkelanjutan.

Dengan memanfaatkan potensi bahan alami lokal, industri kosmetik Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar global. Selain itu, penggunaan bahan alami juga dapat meningkatkan citra produk kosmetik Indonesia sebagai produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.

Sebagai konsumen, kita juga dapat mendukung perkembangan industri kosmetik berbasis bahan alami dengan memilih produk-produk yang menggunakan bahan-bahan alami dalam formulanya. Dengan demikian, kita turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan mendukung pengembangan industri kosmetik yang ramah lingkungan.

Previous article

Kemenparekraf apresiasi inisiatif AQUA gelar bersih-bersih pantai

Next article

Ahli: Kandungan gizi daging nabati berbeda dengan daging hewan