Skip to content

Menjajal taksi tanpa awak dan trem gelembung di Guangzhou, China

Written by

gjpewjbuoa

Menjajal Taksi Tanpa Awak dan Trem Gelembung di Guangzhou, China

Guangzhou, salah satu kota terbesar di China, kini telah menjadi tuan rumah bagi transportasi masa depan yang semakin canggih dan modern. Taksi tanpa awak dan trem gelembung adalah dua inovasi transportasi yang tengah diuji coba di kota ini, dan saya pun tidak melewatkan kesempatan untuk mencoba keduanya.

Pertama, saya mencoba taksi tanpa awak yang telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Guangzhou. Taksi ini dikendalikan sepenuhnya oleh teknologi, tanpa adanya sopir di dalamnya. Saya cukup terkesan dengan kecepatan dan efisiensi layanan taksi ini. Dengan hanya menggunakan aplikasi di smartphone, saya dapat memesan taksi tanpa awak dan memasukkan tujuan saya. Tak lama kemudian, taksi datang dengan sendirinya dan membawa saya ke tujuan tanpa masalah. Meskipun sempat merasa agak cemas karena tidak ada sopir di dalam taksi, namun semua berjalan dengan lancar dan aman.

Selain taksi tanpa awak, saya juga mencoba trem gelembung yang merupakan moda transportasi publik yang unik. Trem ini berbentuk seperti gelembung transparan yang terbuat dari material kaca yang kuat. Saya merasa seperti berada di dalam kapsul terbang ketika naik trem ini. Dari dalam trem, saya dapat melihat pemandangan kota Guangzhou dengan jelas dan nyaman. Meskipun mungkin terasa sedikit aneh bagi beberapa orang, namun saya merasa sangat menikmati pengalaman naik trem gelembung ini.

Dengan adanya inovasi transportasi seperti taksi tanpa awak dan trem gelembung, Guangzhou terus berusaha untuk menjadi kota yang ramah lingkungan dan modern. Saya berharap bahwa inovasi-inovasi seperti ini dapat diadopsi oleh kota-kota lain di seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas transportasi dan mengurangi polusi udara. Terima kasih Guangzhou, atas pengalaman taksi tanpa awak dan trem gelembung yang tak terlupakan!

Previous article

Mengenal jenis-jenis diabetes yang perlu diketahui

Next article

Mencicipi teh di kedai autentik dengan suguhan antik di Mangga Dua