Skip to content

Frekuensi konsumsi teh dan kopi yang diperbolehkan selama puasa

Written by

gjpewjbuoa

Selama bulan puasa Ramadan, banyak dari kita sering merasa kelelahan dan haus karena tidak bisa minum air atau makan selama berjam-jam. Namun, ada minuman yang bisa membantu kita tetap segar dan terhidrasi selama puasa, yaitu teh dan kopi.

Teh dan kopi adalah minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kedua minuman ini mengandung kafein yang dapat memberikan energi dan meningkatkan kewaspadaan. Namun, selama puasa, kita perlu memperhatikan frekuensi konsumsi teh dan kopi agar tidak mengganggu kesehatan dan ibadah puasa kita.

Menurut para ahli gizi, konsumsi teh dan kopi selama puasa sebaiknya dibatasi hingga dua cangkir sehari. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan masalah pencernaan. Selain itu, kafein dalam teh dan kopi juga dapat mengganggu kualitas tidur kita, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan konsentrasi selama puasa.

Untuk itu, selama bulan puasa Ramadan, sebaiknya kita memperhatikan frekuensi dan jumlah konsumsi teh dan kopi. Sebaiknya menghindari konsumsi teh dan kopi sebelum berbuka puasa, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan pencernaan. Lebih baik mengonsumsi air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama puasa.

Jadi, meskipun teh dan kopi dapat membantu kita tetap segar dan terhidrasi selama puasa, kita perlu memperhatikan jumlah dan frekuensi konsumsi agar tetap sehat dan dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar. Semoga kita semua bisa menjalani puasa Ramadan dengan baik dan sehat. Aamiin.

Previous article

Inspirasi fesyen dari Andien Aisyah

Next article

Sleek Baby raih penghargaan Markeeters OMNI Brands of the Year 2024