Skip to content

Waspadai risiko defisiensi vitamin pada lansia

Written by

gjpewjbuoa

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami defisiensi vitamin. Defisiensi vitamin pada lansia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting bagi para lansia untuk waspada terhadap risiko defisiensi vitamin.

Vitamin adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh secara optimal. Namun, seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin dari makanan dapat menurun. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi vitamin pada lansia.

Defisiensi vitamin pada lansia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia, osteoporosis, masalah penglihatan, gangguan fungsi otak, dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi para lansia untuk mendapatkan asupan vitamin yang cukup dalam diet sehari-hari.

Beberapa vitamin yang sering mengalami defisiensi pada lansia antara lain vitamin D, vitamin B12, dan vitamin C. Vitamin D penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi saraf. Sedangkan vitamin C berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit.

Untuk mencegah defisiensi vitamin pada lansia, penting bagi mereka untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin, seperti sayuran hijau, buah-buahan, produk susu, ikan, dan daging. Selain itu, para lansia juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin sesuai dengan anjuran dokter.

Selain itu, para lansia juga disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, menjaga pola makan seimbang, dan menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol. Dengan menjaga asupan vitamin yang cukup dan gaya hidup sehat, para lansia dapat mencegah risiko defisiensi vitamin dan menjaga kesehatan tubuh mereka.

Dalam menghadapi risiko defisiensi vitamin pada lansia, penting bagi mereka untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan. Dengan demikian, para lansia dapat menjaga kesehatan tubuh mereka dan menikmati masa tua dengan kualitas hidup yang baik.

Previous article

Maskapai penerbangan di Papua mulai terapkan SOP pencegahan virus Mpox

Next article

KAI Wisata dukung ASEAN Railway CEOs' Conference ke-44 di Indonesia