Skip to content

Setengah populasi dunia kekurangan mikronutrien

Written by

gjpewjbuoa

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien. Mikronutrien merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, dan zat lainnya yang diperlukan dalam jumlah kecil namun sangat vital untuk menjaga kesehatan.

Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pertumbuhan, kelemahan sistem kekebalan tubuh, dan gangguan perkembangan kognitif pada anak-anak. Hal ini dapat berdampak buruk pada kualitas hidup seseorang dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Di Indonesia sendiri, kekurangan mikronutrien masih menjadi masalah serius. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa sekitar 37% anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi, 28% mengalami kekurangan vitamin A, dan 18% mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang kurang seimbang, rendahnya akses terhadap makanan bergizi, dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya konsumsi mikronutrien.

Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri. Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap makanan bergizi melalui program-program kesehatan dan gizi yang terintegrasi. Lembaga kesehatan perlu memberikan edukasi tentang pentingnya konsumsi mikronutrien melalui kampanye-kampanye kesehatan dan sosialisasi. Sedangkan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dengan upaya bersama ini, diharapkan masalah kekurangan mikronutrien dapat diminimalkan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuhnya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang serta melakukan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Semoga dengan kesadaran dan kerjasama yang baik, kita dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Previous article

Sociolla dukung industri kecantikan lokal lewat 'Beauty Idea Lab'

Next article

Begini cara merawat dan mencuci batik