Skip to content

Membedakan kanker limfoma dengan TBC

Written by

gjpewjbuoa

Kanker limfoma dan tuberkulosis (TBC) adalah dua kondisi kesehatan yang seringkali dapat menimbulkan kebingungan karena gejalanya yang mirip. Namun, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang penting untuk diperhatikan agar dapat melakukan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif.

Kanker limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel limfosit, yaitu jenis sel darah putih yang bertanggung jawab dalam sistem kekebalan tubuh. Gejala umum kanker limfoma meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan keringat malam yang berlebihan. Selain itu, penderita kanker limfoma juga dapat mengalami gatal-gatal tanpa sebab yang jelas.

Sementara itu, TBC adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lainnya. Gejala TBC meliputi batuk yang tidak kunjung sembuh, demam, penurunan berat badan, keringat malam, dan nyeri dada. Penderita TBC juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, namun biasanya tidak sebesar pada penderita kanker limfoma.

Untuk membedakan kanker limfoma dengan TBC, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti tes darah, biopsi kelenjar getah bening, dan tes imaging seperti CT scan atau MRI. Pemeriksaan ini akan membantu dokter untuk menentukan diagnosis yang tepat dan merencanakan pengobatan yang sesuai.

Pengobatan kanker limfoma umumnya melibatkan kemoterapi, radioterapi, atau terapi target seperti imunoterapi. Sedangkan pengobatan TBC biasanya melibatkan antibiotik yang diberikan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Penting untuk diingat bahwa kedua kondisi ini merupakan penyakit serius yang membutuhkan penanganan medis yang tepat. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Semakin cepat penyakit dideteksi, semakin besar peluang untuk mendapatkan kesembuhan yang optimal.

Previous article

Rekomendasi 5 gunung untuk pendaki pemula di Indonesia

Next article

Mengenal gejala kanker limfoma hodgkin dan faktor risiko