Skip to content

Kekerasan masa kecil berisiko sebabkan autoimun

Written by

gjpewjbuoa

Kekerasan masa kecil merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan autoimun pada orang dewasa. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang mengalami kekerasan fisik, emosional, atau seksual pada masa kecil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit autoimun di kemudian hari. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuhnya sendiri.

Kekerasan masa kecil dapat menyebabkan stres kronis yang memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan tersebut kemudian dapat memicu reaksi autoimun pada sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kekerasan masa kecil juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit autoimun.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa efek kekerasan masa kecil terhadap risiko penyakit autoimun dapat bertahan hingga dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk mencegah dan mengatasi kekerasan masa kecil agar dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit autoimun pada masa dewasa.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya perlindungan anak dari kekerasan fisik, emosional, dan seksual perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu juga adanya dukungan dan perlindungan bagi korban kekerasan masa kecil agar mereka dapat pulih dan mencegah terjadinya gangguan autoimun di kemudian hari. Semoga dengan upaya perlindungan dan pencegahan yang tepat, kita dapat menciptakan generasi yang sehat dan terbebas dari penyakit autoimun.

Previous article

AQUA komitmen perluas penggunaan kemasan PET lewat #BijakBerplastik

Next article

Blibli siapkan tiga program unggulan untuk ramaikan Imlek