Dosis tinggi obat ADHD berkaitan dengan risiko psikosis
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Orang dengan ADHD cenderung memiliki masalah perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Untuk mengatasi gejala ADHD, dokter biasanya meresepkan obat-obatan stimulan seperti metilfenidat atau amfetamin.
Namun, penggunaan obat ADHD dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya psikosis. Psikosis adalah kondisi mental yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membedakan antara kenyataan dan khayalan. Gejala psikosis meliputi halusinasi, delusi, atau pikiran yang tidak teratur.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Swedia menemukan bahwa penggunaan dosis tinggi obat ADHD pada anak-anak dan remaja dapat meningkatkan risiko psikosis hingga dua kali lipat. Penelitian ini melibatkan lebih dari 20.000 anak yang menerima obat stimulan untuk mengobati ADHD.
Meskipun obat stimulan telah terbukti efektif dalam mengelola gejala ADHD, penting bagi dokter dan orangtua untuk memperhatikan dosis yang diberikan kepada anak-anak. Penggunaan dosis tinggi obat ADHD sebaiknya dihindari atau diminimalkan untuk mengurangi risiko terjadinya psikosis.
Selain itu, penting juga untuk memonitor gejala psikosis pada anak yang mengonsumsi obat ADHD dalam dosis tinggi. Jika ada tanda-tanda psikosis seperti halusinasi atau delusi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dalam hal ini, pendekatan pengobatan yang holistik dan terintegrasi dapat menjadi pilihan yang lebih aman dan efektif untuk mengelola ADHD tanpa meningkatkan risiko psikosis. Terapi perilaku, konseling, dan dukungan sosial juga dapat membantu anak dengan ADHD untuk mengatasi gejala mereka tanpa harus mengandalkan obat-obatan dalam dosis tinggi.
Sebagai orangtua atau caregiver, penting untuk selalu berkomunikasi dengan dokter anak dan memahami risiko dan manfaat dari penggunaan obat ADHD. Dengan pemantauan yang baik dan perawatan yang tepat, anak dengan ADHD dapat tetap mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan tanpa harus mengalami risiko psikosis yang tidak diinginkan.